May 4, 2009

Janjiku terlunas sudah=)

Ratna pelangi sore itu
Ada riak wewajah yang ku rindu
Lakarannya indah
Seindah ukhuwah yang tertaut..
Infiniti syukur yang berpaut..



Ku lantas melontar ingatan
Di jalur warna pertama
Merah semangatnya membakar
Membara pantas
Pantas jua tersimbah salju
Namun tekadnya ampuh
Mencipta kagum
Di lubuk hatiku

Seorang dia ini
Uniknya pada tingkah yang jujur
Terjalur tulus pada Tuhan
Telus pada teman
Kadang langkah emosinya meninggalkan logik setapak dibelakang
Tapi sedarnya selalu meranum di bucu ujaran

Sering jua
Dia menjamah hatiku
Meramas dengan mesra berpanjangan

Sejalur hijau itu
Menenggelamkan daku
Dalam merdu suaranya
Dalam hikmah bicaranya
Saat hatiku bersenandung melankolik
Dia alunkan irama mengingati Tuhan
Dia lagukan tabah tuk ku redah kehidupan
Abstrak lirik gubahannya
Merenjis teguh padaku
Terus membutuh..

Sesekali..
Ku susuri plot hidupnya
Likunya tidak sedikit
Namun sabarnya membukit
Cubaan yang menduga
Kadang memaksa air matanya
Mengalir ke sungai nil
Tapi sujudnya berlama
Tanda qada’ qadar selamanya diimani…

Benakku berhembus ke jalur biru
Memimpin aku mengingat dia
Betapa Allah maha kurnia
Panjang tangannya menghulur budi
Tanpa pinta balasan

Dia ini
Seumpama namanya
Menyebar bauan indah kalangan teman
Sedalam makna nama pilihan ayahada
Bauan syurga impian sekalian hamba
Lazim tuk lidahnya kelu
Tatkala aku menghambur keluh
Namun sifatnya mendengar
lantas jemarinya erat menggenggam
aku tenang .. dia senang ..
Dia ini
Tekun menggalas amanat bonda
Bersungguhan menuju puncak
Mengejar bahagia di sana
Dalam redha keduanya..

Langkah benakku pantas ke jalur ungu
Aku kelelahan
Dalam mencongak budinya
Kala sukar menyadung langkah hidupku
Hulurannya pertama menuntun
Namun ku tak pasti
Saat titis pertama air matanya
Tanganku kah pertama yang menyeka
Sebak melemaskan dadaku
Dek kegagalan itu..

Dengarkan aku bercerita
Tentang dia yang seorang ini..

Dia ini
Terlalu indah
Untukku terjemahkan dengan bait puisi
Hanya Allah saksi murni hati
Maslahah teman sering dalam dacing hidupnya
Tidak dia benarkan memberat ke arahnya
Dia senang sahaja memetik bulan
Untuk teman yang kesempitan
Dia bisa sahaja
Menganyam bantu pada yang perlu

Andai kumampu menahan cubaan
Yang terusan menduga hati mulusnya
Pintalah apa sahaja dariku
Hatta hatiku yang sekeping ini untuk mengganti
Nescaya dengan izinNYa
Tiada pernah keberatan tuk ku beri
Namun ku akur
hikmah ketetapan Ilahi
UjianNYA tanda kasih
Hadirnya bukan tuk melemah
Hanya akal yang dilangkaui gagal menterjemah
Dia menjadi insan terpilih
Tuk merasa manis iman
Saat musibah kunjung bersilih

Yang tabah..
Adalah dia..






Ya Allah,
Aku kasih benar pada teman-temanku ini
Namun ku tahu kasihku pada mereka
Hanyalah
Ibarat sebutir pasir diSahara
Setitis air di telaga zamzam
Andai dibanding kasihMU pada mereka
Lantas..
Dinihari ini menjadi saksi
Tulus doaku untuk mereka
KAU dakaplah mereka berpanjangan dalam belasMU
Alirkan kehidupan mereka ke laut redha
Kurniakan mereka nasuha yang didamba
Kerna KAUlah yang terbaik
Menjaga tiap degup iman mereka
KAU jadikanlah ukhuwah ini saksi taat kami
Di hari tiada bumbung selamat
Melainkan bumbung rahmatMU

Terima kasih teman
Terima kasih sahabat..
Untuk sejauh ukhuwah ini bertatih..

Andai aku rebah
Jangan kalian turut lemah
Kerna ku harap pautan kalian memapah…

~Moga kita sentiasa dalam redhaNYA..




erk.. ni gambar zaman muda2..hehe.zmn tak berkesedaran memboikot ag..hehe..



Aen aisyah
Glenview
300409
0445 am

2 comments:

ryu said...

syukran! :D

aen_aisyah said...

afwan..hehe.blue=ryu=)